Tidak hanya cantik, tapi juga elegan. Pidatonya yang lembut halus membuat perhatian banyak orang, terutama pria. Terutama senang menggunakan batik kain Indonesia terlihat elegan dan terasa kepribadian yang lebih tinggi.

"Saya suka batik dan tenun bukan diperkenalkan lain tapi selalu seperti kain tenun. Lalu lihat Indonesia terdiri dari banyak suku dan memiliki kain tradisional yang indah dan menarik, semakin cinta dengan batik Indonesia dan kain tenun," jelas Dr Yuri Sato, Direktur Jenderal IDE-Jetro, sebuah lembaga penelitian elit yang dimiliki oleh pemerintah Jepang saat diwawancarai Tribunnews.com, Rabu (2012/10/09).

Terpesona oleh kain tenun pertama Sato kapan harus Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). "Itu sekitar 25 tahun yang lalu mungkin akan lama. Aku jatuh cinta dengan kain tenun karena pola ini sangat bagus, menarik dan warna alami seperti warna rumput," jelasnya.

Tidak ada warna khusus yang Anda suka, "Semua warna mencolok seperti termasuk sekali. Saya suka warna-warna cerah dan pola seperti batik Pekalongan Tapi aku juga suka batik Solo dan Yogya batik kecoklatan, seperti kuno.. Warna dingin juga saya Bicaramu seperti fashion line begitu buruk. penting yang biasa, bisa dipakai ke kantor atau ke pertemuan, tidak buka-bukaan model tidak pantas dilihat, "jelasnya.

Passions dia akan membuat batik dan tenun kain tradisional Indonesia yang dipamerkan di dinding ruang tamu kediamannya, "Jadi mencintaiku sebagai kain tradisional Indonesia banyak. Tapi untuk pembelian paling mahal dari puluhan juta, whoa deh karena aku takut apa yang harus dilakukan dengan masa depan barang mahal ketika saya membelinya, mengingat rumahnya di Jadu toko kecil sulit Jepang, "katanya.
Sato dari pertama mengetahui tentang 25 tahun yang lalu Indonesia adalah negara kepulauan mencintai ini. berpikir banyak membantu Indonesia. Sebagai contoh, pertambangan mineral masalah bahan baku yang saat ini sedang dibahas antara kedua negara Indonesia dan Jepang, "Jepang juga harus memahami dong ke Indonesia Jangan hanya membeli bahan baku,. Tetapi jika Jepang juga dapat membeli bahan baku yang memiliki diproses di Indonesia untuk mengimpor ke Jepang, "ia mencoba untuk menemukan solusi antara kedua negara.

Melalui penggunaan batik dan tenun Indonesia, Indonesia Sato mengakui untuk mempromosikan lanjut di Jepang. pasti orang-orang yang ketemunya bertanya apa kemeja, sehingga ia harus menjawab dan menjelaskan kepada lawan bicaranya.

"Saya sangat senang jika mereka dapat menjelaskan atau tenunan batik untuk orang Jepang lainnya," katanya, tersenyum manis, "Bahkan saya tekankann orang Jepang banyak yang Made in Indonesia lo," tambah Sato yang pernah membantu Kadin Indonesia antara tahun 2008 -2010 di Jakarta.

Pakaian batik atau tenun mahal hubunganya mungkin sekitar tiga juta dolar. "Jangan punya uang saya membeli cara yang paling mahal," katanya merendah.



Leave a Reply.